Debut Main Teater, Penyanyi Shae Lakukan Ritual Khusus
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi keturunan Australia-Riau, Sheryl Geting alias Shae mencoba petualangan baru di luar bidang tarik suara. Kali ini, Shae bakal menjajal kemampuannya dalam dunia akting.
Dunia akting sebenarnya bukan hal baru bagi Shae mengingat beberapa judul sinetron telah dibintanginya. Namun, pelantun "Sayang" ini pun ditantang untuk bermain teater. Sebuah medium seni yang asing dan menjadi tantangan baru, karena belum pernah dijamah Shae sebelumnya.
Tidak tanggung-tanggung, Shae didapuk memerankan tokoh utama sebagai Mira dalam show bertajuk "Bunga untuk Mira" yang akan dipentaskan di Teater Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 22 dan 23 Desember mendatang.
Kepada SINDOnews, Shae pun menceritakan pengalaman baru yang berkesan saat menjalani proses persiapan pentas teater selama sebulan terakhir. "Aku excited untuk kali pertama terlibat dalam pentas teater yang berjudul 'Bunga untuk Mira'," ujar wanita berusia 24 tahun itu.
"Proses latihan cukup panjang karena aku penyanyi enggak biasa nari dan proses dimulai dari nari dua bulan lalu baru mulai secara cast, ada proses reading, shoot keperluan mereka baru latihan akting. Jadi begini kalau misalnya experience akting aku ada proses bikin film di Malaysia, Indonesia sinetron gitu lho cuman kalau teater bisa dua kali take," jelasnya.
Proses panjang dilalui Shae untuk memerankan tokoh Mira pada teater tersebut. Tak hanya harus mengeluarkan kemampuan berakting, Shae juga dituntut untuk bernyanyi dan menari dalam pementasan itu. "Cukup panjang sih. Karena aku memang penyanyi, enggak biasa nari, narinya bebas gitu kan. Ini terpakem banget, namanya teater," ujarnya.
Pengalaman perdana bermain drama tentu memberikan konsekuensi lebih kepadanya. Dia harus mempersiapkan diri dengan baik dalam memerankan tokoh utama di panggung teater ini.
Agar tidak tampil mengecewakan dalam beradu akting dengan aktor seperti Daniel Adnan, Johan, Dea Panendra hingga Maia Hasan di "Bunga untuk Mira", Shae pun harus rela melakukan ritual khusus untuk meminjamkan tubuhnya pada Mira.
"Memainkan karakter Mira secara emosional ini susah karena dia berbanding terbalik sama aku dan cukup sulit proses kenalan sama Mira. Jadi kayak ada rutinitas khususnya di rumah ini agak aneh dan seram jadi sampai matiin lampu di rumah membujuk Mira keluar, akhirnya berhasil dan aku bergerak seperti dia, sudah kayak ngobrol sama dia di kepala butuh dilatih meski awalnya capek aku takut kebawa Miranya," kenang Shae saat pendalaman karakternya.
Meski begitu, Shae kembali mengungkapkan bahwa bermain teater merupakan impiannya sedari dulu. Terlebih, dia kerap kali berdoa agar suatu saat nanti keinginannya berakting dalam sebuah teater dapat terwujud. Dan benar saja, mimpi dari Shae akhirnya terwujud dalam teater "Bunga untuk Mira".
Sementara itu, keikutsertaannya dalam teater ini juga menjadi bentuk rasa keingintahuan kemampuannya di bidang akting. Mengingat jika dilihat dari segi bernyanyi, Shae telah memiliki segudang pengalaman. "Tapi akting aku baru sampai sini nih, aku pengin di-challenge lagi secara aktris. Ternyata dapet nih, kata mbak Mia Jo, sang penulis dan director, 'kayanya kamu yang paling cocok jadi Mira'. Aku bilang siap. Aku bakal giat belajar," tutupnya.
Dunia akting sebenarnya bukan hal baru bagi Shae mengingat beberapa judul sinetron telah dibintanginya. Namun, pelantun "Sayang" ini pun ditantang untuk bermain teater. Sebuah medium seni yang asing dan menjadi tantangan baru, karena belum pernah dijamah Shae sebelumnya.
Tidak tanggung-tanggung, Shae didapuk memerankan tokoh utama sebagai Mira dalam show bertajuk "Bunga untuk Mira" yang akan dipentaskan di Teater Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 22 dan 23 Desember mendatang.
Kepada SINDOnews, Shae pun menceritakan pengalaman baru yang berkesan saat menjalani proses persiapan pentas teater selama sebulan terakhir. "Aku excited untuk kali pertama terlibat dalam pentas teater yang berjudul 'Bunga untuk Mira'," ujar wanita berusia 24 tahun itu.
"Proses latihan cukup panjang karena aku penyanyi enggak biasa nari dan proses dimulai dari nari dua bulan lalu baru mulai secara cast, ada proses reading, shoot keperluan mereka baru latihan akting. Jadi begini kalau misalnya experience akting aku ada proses bikin film di Malaysia, Indonesia sinetron gitu lho cuman kalau teater bisa dua kali take," jelasnya.
Proses panjang dilalui Shae untuk memerankan tokoh Mira pada teater tersebut. Tak hanya harus mengeluarkan kemampuan berakting, Shae juga dituntut untuk bernyanyi dan menari dalam pementasan itu. "Cukup panjang sih. Karena aku memang penyanyi, enggak biasa nari, narinya bebas gitu kan. Ini terpakem banget, namanya teater," ujarnya.
Pengalaman perdana bermain drama tentu memberikan konsekuensi lebih kepadanya. Dia harus mempersiapkan diri dengan baik dalam memerankan tokoh utama di panggung teater ini.
Agar tidak tampil mengecewakan dalam beradu akting dengan aktor seperti Daniel Adnan, Johan, Dea Panendra hingga Maia Hasan di "Bunga untuk Mira", Shae pun harus rela melakukan ritual khusus untuk meminjamkan tubuhnya pada Mira.
"Memainkan karakter Mira secara emosional ini susah karena dia berbanding terbalik sama aku dan cukup sulit proses kenalan sama Mira. Jadi kayak ada rutinitas khususnya di rumah ini agak aneh dan seram jadi sampai matiin lampu di rumah membujuk Mira keluar, akhirnya berhasil dan aku bergerak seperti dia, sudah kayak ngobrol sama dia di kepala butuh dilatih meski awalnya capek aku takut kebawa Miranya," kenang Shae saat pendalaman karakternya.
Meski begitu, Shae kembali mengungkapkan bahwa bermain teater merupakan impiannya sedari dulu. Terlebih, dia kerap kali berdoa agar suatu saat nanti keinginannya berakting dalam sebuah teater dapat terwujud. Dan benar saja, mimpi dari Shae akhirnya terwujud dalam teater "Bunga untuk Mira".
Sementara itu, keikutsertaannya dalam teater ini juga menjadi bentuk rasa keingintahuan kemampuannya di bidang akting. Mengingat jika dilihat dari segi bernyanyi, Shae telah memiliki segudang pengalaman. "Tapi akting aku baru sampai sini nih, aku pengin di-challenge lagi secara aktris. Ternyata dapet nih, kata mbak Mia Jo, sang penulis dan director, 'kayanya kamu yang paling cocok jadi Mira'. Aku bilang siap. Aku bakal giat belajar," tutupnya.
(nug)